Yunki hanya terdiam dan memikirkan sesuatu, lalu Yunki mengusap-usap perut besarku dengan sangat lembut.
"Nak, ayo cepat keluar sayang. Ayah ingin melihatmu," ucap Yunki yang berbicara dengan perut besarku.
Aku tersenyum melihat tingkah Yunki yang sangat menantikan anak kami, anak pertamaku dengan Yunki. Aku juga tidak sabar ingin melahirkannya dan merawatnya.
"Ya udah makan yuk!"
Yunki mulai mengambil sumpit dan memilih menu makanan untuk menyuapi diriku, lalu kami makan siang bersama di dalam ruangan Yunki.
Setengah jam kemudian, aku dan Yunki selesai makan siang. "Kembar belum makan?" tanya Yunki sambil menatapku.
Aku langsung menggelengkan kepalaku dan berkata. "Belum," jawabku sambil tertawa kecil.
"Ya ampun!"
Yunki langsung menyuapi kembar satu persatu, ia benar-benar ayah yang sangat perhatian pada anaknya. Tatapan Yunki pada kembar juga sangat-sangat dalam, membuat diriku terharu melihat interaksi antara ayah dan anak.