"Kalau dua bulan lagi enak nanti perut kamu udah kempes," bisik Yunki di telingaku.
"Benar, nanti aku udah lahiran saat wisuda," ucapku sambil menatap Yunki.
Yunki mendekatkan wajahnya pada wajahku dan jarak kami sangat dekat, Yunki seperti ingin mencium bibirku namun aku menahan bibirnya.
"Ingat di sini ada sahabat aku," bisik aku di telinga Yunki.
Semua sahabat-sahabat aku langsung menatap ke arah aku dan Yunki, lalu Yunki langsung melirik ke arah Jimi. Yunki seperti sengaja bertingkah seperti itu di depan mereka, Yunki seperti ingin membuat Jimi cemburu. Namun sayang, Jimi langsung membuang pandangannya ke arah lain.
"Sayang, sepertinya kembar bangun," ucapku sambil menatap Yunki.
"Kan di kamar ada bi Ika," sambung Yunki.
"Oh iya lupa haha," aku memukul kepalaku sendiri dengan pelan.