Aku langsung menutup telepon itu dan menaruh ponsel Yunki di atas meja dengan sedikit melemparkan ponsel itu, sekilas aku langsung menatap kembar yang sedang asyik dengan dunianya sendiri.
"Aku mau ke rumah ibu sama kembar," ucapku sambil menatap Yunki dengan sinis.
Yunki langsung menghampiriku dan seperti berlutut di depanku. "Sayang, jangan ke rumah ibu dong!" Yunki langsung menggenggam ke dua tanganku.
Kembar masih sibuk dengan dunianya sendiri, mereka seperti tau apa yang harus mereka lakukan saat ini. Aku benar-benar kesal pagi ini karena wanita gatal itu menelepon suamiku, dan Yunki masih menggenggam tanganku dengan mata berkaca-kaca.
"Sayang!" Yunki terus-menerus memanggil diriku, ia seperti membujuk aku agar tidak pergi ke rumah ibu.
Aku tidak menatapnya tidak meresponnya namun aku berkata. "Kalau kamu masih menyukai wanita itu kembali aja sana!"