Aku langsung membuka pesan yang belum aku baca sama sekali.
(Pesan)
Nomor tidak di kenal: Yuna, apa kabar? Lama tidak bertemu, pasti sebentar lagi kamu akan melahirkan.
"Siapa ini?" tanyaku setelah membaca pesan yang ada di dalam ponselku.
"Sepertinya ini Jimi," batinku.
Aku sangat mengenal ketikan Jimi, karena aku masih tidak save nomor Jimi untuk menghargai suamiku. Aku juga malas ribut dengan suami cuma karena nomor Jimi, jadi aku memutuskan untuk tidak save kembali nomor Jimi.
"Maafkan aku Jimi," gumamku lalu menghapus pesan Jimi.
"Ibu, aku datang," ucap Yunki dengan menggendong kembar di lengan kiri-kanan.
Dengan cepat aku langsung mematikan ponselku dan menyimpan ponselku di atas meja, sekilas Yunki menatapku dengan tatapan mencurigakan. Lalu Yunki melangkah menghampiriku dan mendudukkan kembar di sofa.
"Kenapa wajahmu begitu?" tanya Yunki setelah mendudukkan kembar di sampingku.
"Hah? Enggak apa-apa," jawabku lalu mengalihkan pandangan.