"Udah mandi deh!" Yunki ingin menggendong aku namun Hana menahan tangannya.
"Papa kenapa wajahnya seperti itu sama mama?" tanya Hana sambil menatap ayahnya dengan serius.
Wajah Yunki memberikan ekspresi sedikit kesal karena ucapan aku yang seperti menjelaskan semuanya tentang semalam pada ke empat anak-anak kami.
"Sepertinya papa sedang kesal dengan mama," celetuk Dani.
"Mungkin papa lagi emosi," sambung Doni.
"Udah biarkan aja itu urusan orang dewasa," lanjut Hani seperti enggan mencampuri urusan ke dua orang tuanya.
Hani ini tipe anak yang cuek namun diam-diam memperhatikan sekitarnya, sekilas aku melirik ke arah suamiku dengan menahan tawa.
"Senang ya?" Yunki melirik diriku saat menahan tawa, ia sangat tau kalau dirinya sedang di tertawakan olehku.
"Enggak sayangku cintaku pujaan hatiku," ucap aku sambil menggoda suamiku.
"Enggak usah..." Yunki enggak melanjutkan ucapannya.
"Mama, kenapa mama enggak sarapan?" tanya Dani yang mengalihkan pembicaraan.
