"Tante Hima dan kak Anggita, akan kembali 'kan, Mom?"
Pertanyaan yang putra sulungku ajukan membuatku sempat terkejut. Aku hanya menjawab setahuku saja. Kami sempat beradu pendapat karena ketika Jae menelpon langsung Anggita mengatakan kalau dia nggak akan kembali ke rumah sebelah. Jae menangis, itu karena mereka memang sangat dekat. Kubiarkan saja putraku itu pergi meninggalkan kamarku dan menangis semalaman.
Besok masih libur karena hari Minggu, satu-satunya yang terlintas dalam benakku tadi hanya ada 'anu' saja. Untuk saat ini sudah biarin dulu, aku pun juga sama lelahnya. Beruntung tadi sebelum Joo berceloteh ria aku sudah memintanya memandikan Jae-ku.