Bagus sekali, belum juga satu jam tiba dia sudah harus beli oleh-oleh gini. Rencananya kan aku akan menginap paling cepat ya dua hari dua malam. Meski demikian ada rasa senang bukan main saat Joo mengirimkan pesan itu padaku. Walau singkat saja aku bisa langsung tahu bahwa dia ... masih memikirkanku walau hanya satu kali saja.
Masalah pulang ya paling lambatnya sih aku sendiri juga tak bisa memastikannya. Namanya juga liburan jadi tak boleh banyak pikiran dong. Aku benar-benar ingin menjernihkan pikiran, maklum saja selama ini berteman dengan sterofoam dan angka-angka simetris lainnya.
"Joo? Ah, laki lo?" Safira bertanya sambil menyerahkan botol minuman dingin padanya.