Jay baru saja menceritakan pada Ilham mengenai tadi malam, ketika ada sebuah kabar dari satu temannya yang ternyata jatuh sakit sampai di larikan ke rumah sakit. Jay di hubungi oleh Farrel jika puterinya mengalami demam tinggi hingga akhirnya memutuskan untuk membawanya ke sana. Jay dan Ilham sudah sepakat untuk menengok temannya di rumah sakit yang sudah Farrel kirimkan alamatnya.
"Semoga saja, Reyna, tidak kenapa – kenapa, ya." Ilham di kemudi berucap risau. Jay yang berada di sampingnya pun merasa sedih ketika mendengarnya langsung. Dia tidak bisa sedikit saja melihat Reyna terluka.
Jay meringis pelan. Padahal malam tadi Farrel juga sudah menjelaskan jika Reyna hanya demam biasa karena telat makan, namun cowok itu tetap saja merasa khawatir yang berlebih. Perasaan Jay campur aduk. Cowok itu tidak bisa jauh memikirkan Reyna, tidak ada lagi yang penting walau Jay memiliki tim yang dia sayanginya juga.
Tapi … Reyna tetap menjadi utama.