Ilham menyodorkan satu botol minuman untuk temannya, Jay meraih langsung membuka tutupnya dan meneguk dengan rakus. Mereka berdua kelelahan karena kegagalannya yang terlalu yakin akan berhasil. Setidaknya sudah berusaha jauh untuk bisa menemukan Reyna yang entah saat ini ada di mana.
"Ham, maafin gue kalau keyakinan gue ke sana itu buat kita bisa dapetin, Reyna. Ga tahunya malah … zonk!"
Ilham tersenyum. "Kalau kita berusaha dan niat, itu tidak perlu harus meminta maaf. Aku teman kalian juga, jadi sudah menjadi resiko karena kita melakukannya bersama."
"Gue kenapa bisa awalnya ga suka banget sama kedatangan lo ke sini, ya? Padahal ujungnya juga bisa bantu gue buat hal macem gini." Jay menatap lurus, kalau saja Reyna tidak ada cerita mengenai pengalaman buruk Ilham, mungkin kah kalau mereka sampai saat ini tidak akan akrab dan dekat?
Jay terlalu takut untuk cowok itu mengambil Reyna darinya.