Jay berjalan mondar – mandir seperti setrikaan membuat kedua temannya di sana menatap pening. Cowok itu memang sedang merasa stres dengan satu teman anggotanya di dalam ruangan IGD. Masih di periksa oleh Dokter yang sedang menanganinya. Jay menarik napas dalam beberapa kali karena merasa begitu cemas sekali dengan kondisi Sandy.
"Jay, kamu ga pusing apa terus bolak – balik gitu?"
Jay mendecak sebal. "Reyna, gue khawatir terjadi apa – apa sama dia." ujarnya melirik sekilas.
Cewek itu menghela napas gusar. "Tapi sekarang lagi di tangani sama pihak rumah sakit. Justru kita harus do'ain semoga dia ga kenapa – kenapa." ucapnya mencoba untuk menenangkan temannya.
"Iya, Jay. Apa yang di bilang sama, Reyna, ada benarnya juga."
Jay mendecak sebal dan memilih untuk duduk di dekat temannya walau perasaannya masih kacau dengan kecemasan. Bagaimana pun juga Sandy adalah anggota tim nya, Jay mana mungkin bisa tenang kalau terus berdiam dan menunggu hasil dari keterangan dari Dokter.