Chereads / Four Different Lives In Another World / Chapter 13 - Chp 13: Kenangan Yang Kembali Teringat

Chapter 13 - Chp 13: Kenangan Yang Kembali Teringat

Sungguh menyedihkan hubungan mereka... Mereka tidak mempercayai satu sama lain dalam keadaan darurat, mereka terlalu sibuk dengan keselamatan diri mereka sendiri sampai tega mengkhianati teman mereka, mereka terlalu munafik

Rasa kecewa karena dikhianati oleh teman sendiri memberikan sakit yang mendalam.

Hal ini dikarenakan teman merupakan sosok istimewa setelah keluarga yang sangat berarti dalam hidup. Ketika teman jahat atau berkhianat, rasa kecewa tak bisa dipungkiri.

Mereka sebelumnya adalah teman, mereka sahabat, tapi hanya dengan satu cobaan mereka sudah menjadi orang yang sama sekali berbeda, bahkan kayu yang berada di sungai selama puluhan tahun pun tidak akan berubah menjadi buaya.

Si kurus tergeletak di tanah sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong kearah sosok yang selalu dia anggap sebagai seorang 'teman'

Hatinya merasa sakit saat dia dikhianati, dia bahkan tidak menyadari kalau dirinya juga telah mengkhianati seseorang yang dia anggap sebagai 'teman'

"Lucu sekali saat kau mengenal seseorang begitu lama dan mereka berubah tepat di hadapanmu.... "

Sebuah suara dingin tanpa emosi terdengar tepat dibelakangnya, si kurus tidak menoleh maupun berbicara, dia sudah tahu kalau itu adalah iblis yang dirinya dan 'temannya' telah provokasi... Dia tampak sudah menyerah dalam ke putus asaannya

"Oh....? Nampaknya kau sudah sadar jika kau tidak dapat melarikan diri lagi"

Ezra manaikan alisnya, dia sedikit kagum dengan si kurus, dia tidak seperti anak lainnya, dia tidak panik, dia tidak lari, dia bahkan tidak memohon pengampunan

"...Ya, begitulah...." si kurus menjawab setelah jeda singkat dan melanjutkan "Aku baru menyadari jika mereka bukanlah sahabat sejatiku..... Menyedihkan..... Padahal kita itu sama, kita tinggal di desa yang sama..... Kita bahkan mandi di sungai yang sama..... Tapi kenapa..... Kenapa... 'Hiks'"

Anak itu sedikit bercerita tentang dirinya dan dari setiap kata yang keluar dari mulutnya, air mata juga mulai menetes dari sudut matanya. Ezra menutup matanya sejenak dan berkata masih dengan wajah datar dan dingin

"Sahabat sejati bukanlah mereka yang memiliki banyak persamaan, tapi mereka yang memiliki pengertian terhadap setiap perbedaan...."

Si kurus sedikit terkejut dengan jawaban Ezra, dia mengusap air matanya dan bangkit lalu menatap Ezra dengan kebingungan

"Kau- "

"Ya, semoga kau mendapatkan teman yang lebih baik di kehidupanmu selanjutnya..... "

Ezra tidak membiarkan si kurus menyelesaikan kalimatnya, dia memotong perkataannya dengan dingin da dengan satu ayunan pedang-

SLASH....

Kepala si kurus terpotong sempurna dan kepalanya menggelinding di tanah, tidak ada rasa sakit yang terlihat di wajahnya maupun mata penuh terror seperti anak lainnya...

----------------

"Sial! Kenapa bisa jadi seperti ini! "

"Apa-apaan iblis kecil itu!

"Bagaimana dia bisa begitu kuat!? "

Si bos tetap berlari sambil terus mengutuk Ezra, dia tampak diliputi kemarahan, pemandangan hutan terlihat jauh lebih gelap dari biasanya dan di hutan itu hanya suara langkah kakinya dan suara nafas yang tidak beraturan yang terdengar

Puluhan burung gagak bertengker di pohon mati dan menatap dirinya dengan mata merah mereka yang membuat suasana terasa penuh terror

Dirinya telah keluar dari hutan yang penuh terror itu, dirinya saat ini berada di padang rumput yang lumayan dengan banyak bunga dandelion putih bertebaran

"Hah.... Hah... Hah... Hah.... "

"Sedikit lagi..... Sedikit lagi maka aku akan- "

CRING! SWOOSH!

CRASSH!

'Eh? '

GEDEBUG!

Suara decingan rantai terdengar disertai dengan suara benda yang meluncur diudara yang membuat si bos terjatuh dan terguling seperti bola

Anak itu dipenuhi kebingungan, dia ingin bangkit tapi tidak bisa, sebuah sensasi dingin tiba-tiba menjalar dari kakinya, dia berbalik dan melihat kakinya

"Ack! Aaaargh! Kakiku! Tidak...! "

Anak itu benar-benar kaget saat melihat kakinya, kakinya telah terpotong sampai lutut dan darah terus keluar hingga mengenai bunga dandelion di sekitarnya, membuat bunga indah itu menjadi berwarna merah darah

Sensasi dingin di kakinya mulai menghangat dan terus menghangat hingga terasa sangat panas besamaan jantungnya yang terus berpacu dengan cepat

'Mustahil..... Kenapa bisa seperti ini..... Ini pasti mimpi..... Ini pasti mimpi! '

Dia tidak mempercayai situasi ini taoi rasa sakit yang menyebar keseluruh tubuhnya mengatakan kalau ini bukan mimpi

Tap..... Tap..... Tap.....

Langkah kaki terdengar bergema dihutan yang terlihat gelap itu dan sepasang mata merah darah seperti predator menatapnya dengan tajam di dalam hutan yang gelap itu, perlahan tapi pasti sososk itu menampakan wujudnya

Itu adalah seorang anak kecil dengan mata merah dan wajah dingin

Tubuh si bos gemetaran hebat saat melihat anak itu, itu adalah anak yang dia provokasi, itu adalah anak yang membunuh 'temannya'

Sekarang dia tepat berada didepan matanya

Dia ingin lari tapi tidak bisa

Dia ingin memohon pengampunan tapi kebanggaan dirinya tidak mengizinkannya

Dia ingin berteriak dan memanggil orang dari desa tapi tidak berani

Kesadarannya perlahan memudar karena kekurangan darah tapi dia memaksakan dirinya untuk tetap sadar

Jika dia kehilangan kesadaran, sudah dipastikan jika dia tidak akan pernah bisa bangun

Dia merangkak seperti anjing yang sekarat dipinggir jalan dengan kaki yang terus mengeluarkan darah yang terus menodai bunga indah dengan darah menjijikkannya

'Aku harus hidup apapun yang terjadi.... '

Dia terus mengatakan hal itu dikepalanya untuk menyemangati dirinya

Tapi apapun yang dia lakukan dia tidak akan pernah bisa terlepas dari Ezra, seolah olah dewa telah menentukan takdirnya

JLEB!

"Ack! "

Telapak tangan anak itu tertancap oleh pedang darah ketika dia sedang merangkak dan suara kesakitan keluar dari mulutnya

Dia mendongkak dan melihat Ezra berada tepat dihadapannya memasang wajah dingin

"Sialan kau!!! "

Anak itu meraung marah, dia sama sekali tidak bisa membaca situasi, kebanggaan dirinya terlalu besar untuk itu, Ezra menatapnya dengan semakin dingin, dia mencabut pedang darahnya dari telapak tangan anak itu kemudian kembali menebas tangannya sampai terpotong

CRESSH!

"Aaaaarrrghh! "

Tangannya terpotong sepenuhnya dan darah terus menyembur. Anak itu berteriak kesakitan dan mulutnya terbuka lebar

BUGH!

Ezra menginjak wajahnya dengan keras hingga kepalanya menghantam tanah dan darah segar keluar dari mulutnya

Anak itu marah, dia terus menatap Ezra dengan mata penuh kemarahan, dia sama sekali tidak memiliki ketakutan terhadap Ezra seperti anak lain

"Dasar keparat! Bunuh aku kalau kau mau bajingan!"

Anak itu meraung dengan keras dan wajahnya memerah karena marah, dia sama sekali sudah tidak peduli dengan kehidupannya, dia memiliki harga diri yang sangat besar. Baginya, kepalanya yang diinjak sudah seperti melebihi yang namanya kematian itu sendiri

Ezra menatap anak itu dengan kesal, anak itu telah mengingatkannya tentang seseorang yang sangat dia benci bahkan setelah bereinkarnasi dia tetap membenci orang itu, orang yang sangat ingin dia siksa dan menyeretnya keneraka sendiri, orang yang memiliki harga diri lebih besar dari kematian

BUGH!

Ezra menggertakan giginya, lalu menendang perut anak itu hingga darah keluar dari mulutnya tapi dia masih tidak mau menyerah dan meminta pengampunan yang membuat Ezra semakin kesal

"Dasar bajingan! Memohonlah padaku! Berlututlah padaku dasar keparat! "

Wajah dingin Ezra menghilang sepenuhnya digantikan dengan wajah marah dan haus darahnya. Emosi Ezra meledak dengan teriakan marah dan serangkaian tendangan dan pukulan yang mendarat di tubuh anak kecil yang tidak berdaya itu

BUGH! BUGH! BUGH!

Darah menyembur dan membuat bunga dandelion disekitarnya menjadi berwarna merah hingga bunga indah itu berubah dan terlihat menjijikkan dengan darah merah yang menempel padanya