"Haikal!" panggil Dian dari kejauhan.
Haikal membalikan tubuhnya hingga tatapannya terpaku pada Dian yang entah mengapa semakin sering Haikal melihatnya, semakin terlihat cantik pula dimatanya.
Dengan langkah lebarnya Haikal mendekat ke arah Dian yang juga ikut berjalan menghampirinya.
"Jadi Latihan basket?" tanya Dian kala mereka sudah saling berhadapan, sangat terlihat jelas dari raut wajah Dian yang seolah tak tertarik dengan apa yang baru saja Dirinya lontarkan.
Haikal menyadari itu.
Melihat Haikal mengagguk singkat saja Dian tampak sudah menghembuskan nafasnya lesu, "Kalo gitu aku ke toilet—
"Kenapa?" tukas Haikal mencekal pergelangan tangan Dian sembari menatapnya dengan tatapan yang begitu sulit diartikan. Ya, selalu saja seperti ini, lagi-lagi Dian gagal dalam hal mengartikan sorot mata Haikal yang berstatus sebagai kekasihnya itu.
Dian menggelengkan kepalanya, "Gakpapa, emangnya aku kenapa?"