"Permisi,"
Ketiga pria yang sedang melangkah itu, langsung menghentikan langkah mereka. Yohanes dan Bagas langsung menoleh ke belakang, sementara Rian hanya berhenti dan tetap fokus pada handphone di tangannya.
"Ya?" sahut Bagas dengan sangat ramah.
Jika mahluk satu itu melembutkan suaranya dan bersikap ramah, berarti yang ada di hadapanya adalah seorang gadis cantik.
Karena penasaran, Rian pun menyimpan handphone miliknya itu di saku, dan ikut berbalik melihat siapa gerangan yang menghentikan langkahnya itu.
See?
Enggak mungkin enggak!
Ada seorang gadis yang sangat cantik berdiri di hadapan mereka. Seseorang dengan perawakan tinggi, senyum manis, kulit seputih susu, dan wajah yang putih alami. Pantas saja Bagas langsung merubah intonasi bicaranya.
"Maaf, bisakah kalian tunjukan di mana letaknya perpustakaan? Aku sudah mencarinya sedari tadi, tapi kampus ini terlalu besar," ucap gadis itu dengan begitu ramah.