Bugh!
Baru saja Alingga membuka pintu kamarnya, ia sudah dihadiahi tonjokan yang mengenai wajahnya. Hingga salah satu hidung Alingga mengeluarkan darah. Saat dilihat siapa yang baru saja memukulnya, Alingga balik memukul wajah Louis.
Tidak berhenti sampai di situ saja. Louis terus memukul Alingga dan mengambil alih pertarungan kali ini. Alingga yang berada di atas lantai terkapar tak berdaya saat Louis mengunci pergerakan kaki dan tangannya.
"Udah puas?" tanya Alingga dengan senyum miring di wajahnya.
Bugh!
Louis kembali memukul wajah sebelah kanan Alingga. Tidak peduli jika Alingga sudah penuh luka di wajahnya. Beberapa darah segar tampak mengalir karena pukulan dari Louis.
"Kenapa berhenti? Nggak sekalian lo buat gue mati sekarang?"
Tidak sulit bagi Louis untuk menghabisi Alingga saat ini juga. Tapi Louis tidak mau melakukannya. Ia memilih menjauhkan diri dari Alingga dan duduk bersendir di pagar dekat tangga.