"Haish! Pusing gue pusing!"
Alira mengacak-acak rambutnya. Ia sudah berdiam diri di depan laptop selama satu jam, lebih mungkin, tapi belum juga mendapatkan ide untuk melanjutkan tulisannya.
"Otak gue kenapa sih! Lola disaat yang nggak tepat!" maki Alira pada dirinya sendiri.
"Kenapa harus Alingga mulu yang ada di otak gueee!"
Sadar Alira sadar. Alira memang sedang ada masalah dengan Alingga, tapi … jangan sampai membuat Alira lalai dengan kewajibannya.
"Fokus Alira fokus," kata Alira sambil memijat kedua pelipisnya.
Memikirkan Alingga benar-benar menguras tenaga dan pikiran. Alira jadi tidak bisa melakukan apa-apa.
"Salah paham lagi salah paham lagi," gerutu Alira sambil meremas kertas yang tadi ia sobek dari buku diary-nya.
Isi dari kertas yang Alira sobek tadi bertuliskan nama Alingga, Alingga, dan Alingga.
"Gila apa? Bisa-bisa gue jatuh cinta pake banget sama Alingga! Ya mending kalo nggak buat gagal fokus kayak gini. Nggak ganggu kerjaan gue juga. Lah ini?"
