Leo melihat Kiara tersenyum. "Aku hanya sedang memeriksa ulang laporan yang masuk. Nanti juga ke kantor hanya menandatangani beberapa dokumen saja."
"Tapi aku perhatikan dari tadi kamu sibuk," kata Kiara.
"Ini sudah kebiasaan kalau di mobil selalu begini, sambil menunggu sampai ke kantor," kata Leo.
Kiara tidak bicara lagi. Pandangannya dia alihkan ke luar, melihat hiruk pikuk dan macetnya jalan raya. Dilihatnya para pedagang asongan yang berseliweran di setiap lampu merah, meski pun hari masih pagi tapi terlihat keringat sudah membanjiri wajah mereka demi mengais rupiah demi rupiah.
Anak-anak kecil yang seharusnya di jam pagi seperti ini berada di Sekolah menikmati manisnya bangku pelajaran untuk menutut ilmu, tapi tidak dengan mereka yang harus berjuang mengais rejeki demi mengisi perut yang kosong untuk bertahan hidup.
