"Kau bisa pulang sekarang? Ketuban Laras pecah, dia membutuhkan mu."
Merasakan tubuhnya mematung namun tak terpungkiri ada rasa senang yang begitu mendalam hingga ia merasakan kalimat yang akan ia keluarkan tercekat di kerongkongannya. Sebelumnya, ia sudah mewanti-wanti jika hari ini akan tiba, namun tetap ada rasa khawatir yang ia rasakan saat mendengarkan kalimat mengejutkan itu dari ibunya.
["Baik bu, Verga akan segera ke sana. Apa ibu membawa Laras kerumah sakit pusat?"]
Maya mengangguk, meski ia tau bahwa Verga tidak akan melihatnya, pasalnya mereka tengah berada dalam panggilan telepon yang membuat jarak terbentang jauh diantara mereka. Dimana Verga dan ayahnya tengah menyelesaikan beberapa pekerjaan di perusahaan mereka, sedangkan Maya di sana tengah mendampingi Laras yang sudah hampir melahirkan anaknya dan Verga.
