"Sial, dia hampir menghabisi ku."
Ruangan dengan nuansa yang sedikit pengap, beberapa barang yang menghiasi ruangan tersebut membuatnya seolah berada pada ruangan bawah tanah yang minim akan cahaya. Beberapa anak buahnya membantu pria itu untuk mengobati beberapa luka yang membuat wajahnya terlihat sulit untuk dikenali.
"Tuan, kurasa dia benar-benar serius dengan perkataannya. Saya bisa melihat dengan jelas bagaimana dia menatap tuan dengan penuh emosi. Saya rasa, setelah ini tuan harus lebih berhati-hati untuk bertindak."
BRAK!
Seolah tak menerima dengan apa yang baru saja terlontar dari mulut bodyguardnya tersebut, Keylan melemparkan sekotak obat yang berada ditangan pria itu. Memberikan tatapan tajam dengan rahang mengeras seolah siap menghabisi presensi pria yang berada dihadapannya saat ini.
"Kau secara tidak langsung mengatakan jika aku lemah!"