Sejemang, keheningan menerpa suasana, menjadikan degupan jantung yang berdetak secara tidak beraturan dengan perlahan merosot membuat Laras menumpahkan cairan bening dari kelopak matanya dengan mulut terbuka. Seolah tak sanggup untuk mengeluarkan sebuah kalimat apapun, ia beralih menimang kepala Verga yang kemudian di letakkan secara perlahan diatas pahanya. Mengusap dengan cekatan seluruh wajah yang hampir pucat pasif itu, serta tak lupa menahan pendarahan yang keluar semakin deras akibat timah panas yang Keylan kenakan pada tubuhnya.
"Verga!" Suara Davin membuat seluruh ruangan berdengung. Kedua tangannya terkepal kuat, merasakan nafasnya yang tercekat menyaksikan bagaimana sahabatnya terkulai lemah di bawah sana.