Entah terhitung sudah beberapa kali Verga menyapu pandangannya pada seluruh penjuru ruangan. Mencoba mencari sebuah kejanggalan yang mungkin memberinya sedikit celah untuk bisa mengetahui bahwa dirinya terancam atau tidak. Namun, sepertinya perkataan Keylan memang benar, kali ini tak ada tanda-tanda sama sekali bahwa dirinya memasang tubuh disana untuk siap menerkam Verga.
Sepertinya tidak ada gunanya menghela nafas lega, semuanya tetap sama saja. Keylan tetap berniat merebut Laras darinya menggunakan cara busuk. Membuatnya merasa kebingungan untuk mencari cara agar bisa menghentikan perbuatan Keylan. Opini buruknya merusak ketenangan dalam rumah tangganya dan Laras. Layaknya seperti sebuah pohon tenang yang hanya pernah mendapatkan guncangan ringan, namun kali ini mendapatkan guncangan dari badai yang membuatnya kesulitan untuk bisa menghentikan guncangan itu.