Perayaan itu semakin meriah seiring berjalannya waktu. Membuat beberapa tamu undangan ikut bersorak pada Grecia yang sebentar lagi akan mengeluarkan nafas dari celah bibirnya untuk memadamkan api tersebut.
Kue ulang tahun dengan tiga susun serta beberapa hiasan karakter kesukaannya berada dimana-mana, membuat ia merasa tidak sabar untuk meniup lilin tersebut dan memotongnya untuk ia berikan pada sang ayah yang pertama. Sejenak, ia menoleh pada kerumunan dan tak menemukan sosok ibunya disana. Entah karena apa, namun Grecia merasa kecewa dengan sang ibu yang tak kunjung hadir sedari tadi.
Memang benar jika ia sempat melewati kamar Angel dan menemukan pintu berbahan kayu itu tertutup rapat, sehingga Grecia mengulas senyum sendu sebelum melangkahkan tungkainya dan menjauh dari sana. Beruntung kehadiran Laras menjadi sedikit penyembuh untuknya, dimana ia masih bisa merasakan dekapan yang wanita itu berikan padanya, sehingga ia merasa bahwa sosok ibunya ada dalam diri Laras.