Suara langkah kaki yang tak beraturan memenuhi runggu telinga setiap karyawan yang ia lalui, mengabaikan beberapa sapaan hangat yang mengarah padanya. Ketukan demi ketukan pada lantai dingin menjadi sasaran utama atas langkahnya yang semakin tak beraturan.
Alasan utamanya ada pada keterlambatan, dimana jam sudah menunjuk pada angka sembilan pagi, membuatnya merasa was-was jika harus mendapatkan senyum remeh dari Varo yang mungkin sudah berada dalam ruangan rapat saat ini.
"Sebentar, apa clien kita sudah datang?" Verga menghentikan seorang wanita yang sedang menari narikan tangannya diatas komputer, membuat ia harus menghentikan aksinya sebentar dan memasang presensi dengan baik pada sang bos.
"E-ehm, maaf pak. Saya baru saja datang." Katanya dengan gugup, membuat Verga menghela nafas panjang.
"Kau terlambat, nilai minus untukmu."