Samar-samar suara langkah kaki yang beradu pada lantai perlahan terdengar semakin jelas. Hingga tak menunggu lama kemudian, langkah itu perlahan menghilang, pasalnya lantai yang sempat ia pijaki bergantian dengan rumput halaman belakang.
Sepasang tungkai Laras perlahan bangkit, kembali merapikan tata letak piring dan beberapa alat makan yang sudah ia siapkan tepat disamping piring tersebut.
"Bagaimana? Davin tidak lupa membawa apa yang kau minta?" Laras mengudarakan pertanyaan, dimana ia tak mendapatkan respon apapun dari pria yang ia anggap berdiri dibelakangnya.
Sampai pada detik dimana Laras membalikkan tubuhnya, membuat jantungnya terasa berhenti untuk bekerja dan mencelos. Jelas ia meneguk salivanya disana, bersamaan dengan Davin yang melempar senyum sumringah dan mengangkat kantung belanjaannya tepat dihadapan Laras.