Senyum miring terukir, bersamaan dengan tegukan pada cangkir berisikan kopi yang bertengger ditangannya. Meneguk cairan hitam tersebut dan menyisakan setengah, kembali menatap komputer yang memperlihatkan perusahaan besar yang akan bekerja sama dengannya.
Varo sempat mencari partner baru dengan menjelajahi beberapa perusahaan, beberapa dari mereka ada yang sesuai dengan perusahaan besar yang Varo dirikan. Meski begitu, ia mengabaikan semuanya saat menemukan satu perusahaan besar yang tak beda jauh dengan miliknya. Menjelajahi situs hingga mengetahui nama direktur sekaligus CEO baru pemilik perusahaan itu, membuatnya menerbitkan senyum simetris sebelum mengajukan permintaan kerja sama dengan jaminan besar.
Tak berniat menjatuhkan sama sekali, Varo bukan korban sinetron yang selalu Angel tontoni setiap hari. Ia hanya berpikir bahwa jika dirinya menjalin kerja sama itu, bukankah peluangnya untuk melihat Laras kembali bisa semakin besar?