Suara tawa dari Raka tak berhenti bergema dalam mobil itu, terlebih sang ayah tak berhenti mengeluarkan lelucon sedari tadi. Dimana kedatangannya untuk menjemput Laras dan Raka membuat Laras merasa lebih tenang.
Meski sebenarnya, rasa takut itu masih membuncah, diselingi dengan rasa khawatir jika Verga mengetahuinya. Mengingat kejadian dua tahun yang lalu, dimana Verga sudah benar-benar berada dipuncak emosinya, hingga pernah berniat untuk menghabisi nyawa Varo jika saja sang ibu dan ayah tidak menahannya.
Dengan sedikit menggunakan pikiran jernihnya, Laras tak berniat menceritakan pertemuan yang tanpa ia sengajai dengan Varo, biarkan ia menyimpannya saat ini. Pasalnya, jika ia membuka suara, maka semuanya tidak akan berlangsung baik-baik saja kedepannya.