Sepasang kaki yang mulai terasa keram, sekujur tubuh yang terasa kaku, serta uap panas dari makanan yang tengah dimasaknya. Mungkin seluruh isi kulkas sudah hampir penuh dengan masakannya sedari siang, kemarin, dan dihari lainnya. Itu membuat makanan tersebut kadang terbuang sia-sia yang berakhir di tempat sampah.
Tak terpungkiri, bagaimana Varo selalu mengeluarkan helaan nafas lelah saat membuka lemari pendingin dan menemukan beberapa tempat yang terisi dengan makanan yang sama.
"Kupikir, kau memang sudah gila karena menjadikan dapur sebagai tempat pelarian mu."
Terdengar tawa sarkas dibalik punggung gadis yang masih senantiasa berdiri dan menunggui masakannya, membuat Varo bergerak dengan cepat dan mematikan kompor tersebut.
"Setidaknya, jika kau memang marah, jangan menjadikan Grecia sebagai pelampiasan mu. Dia anakmu, dan seharusnya dari dulu kau sadar mengenai hal itu, jangan bertingkah seolah-olah kau hanya asisten rumah tangga di rumah ini."