Menekuk sebelah kakinya dengan tangan yang sibuk menilin beberapa bulu tipis yang mulai tumbuh diarea dagunya, Varo tengah menatap wajahnya pada pantulan cermin kecil dengan posisi menekuk tubuhnya yang tengah berjongkok.
Menatap sesekali benda kecil persegi panjang yang mungkin akan menghantarkan sebuah panggilan atau setidaknya sebuah pesan padanya, pasalnya ia sudah lelah menghubungi nomor seseorang yang dikasihinya sejak dulu. Berniat memintanya bertemu untuk memberikan sebuah dress yang akan ia gunakan untuk pesta pernikahannya nanti.
Mengingat kembali kejadian kemarin, dimana ia hanya seperti sebuah patung hidup yang memandangi beberapa dress yang berjejer rapi mengelilinginya, sesekali menatap Angel yang begitu kegirangan saat diberikan beberapa saran dress terbaik yang baru saja keluar.