Sepasang kelopak mata yang mulai memberikan celah tipis pada iris hitamnya, dengan sesekali menguap besar dalam jangka waktu yang tak berjauhan. Memaksa dirinya agar tetap bisa terjaga sebelum benar-benar bisa menyelesaikan tugasnya—ralat, tugas seorang terkasihnya.
Memberikan beberapa gumaman dengan kalimat penyemangat bagi dirinya sendiri, sengaja melototkan kedua bola matanya saat kelopak itu hampir terpejam sepenuhnya.
"Ayo Verga. Tinggal beberapa paragraf lagi, kau pasti bisa." Gumamnya kembali yang entah sudah keberapa kali.
Kacamata yang sempat bertengger dihidung bangirnya tak membantu pria itu agar tetap terjaga dan tidak kelelahan memandangi layar laptop yang terang, membuatnya harus berkedip beberapa kali agar tetap terjaga. Pemilik dari tugas ini sudah mengeluarkan sebuah suara dengan nafas teratur dibelakang sana, membuat dirinya sesekali memandang kebelakang guna menatap wajah polos dari gadis yang sedang merengkuh mesra alam mimpinya.