Menyempatkan diri untuk membasuh wajahnya dengan langkah tergopah, Laras merasa dibuat gila oleh perkataan Varo yang penuh penekanan beberapa menit yang lalu. Hingga membuat telinga Laras terasa berdengung saat kembali mengingat hal itu. Berniat melupakan, tapi hal itu bukan sesuatu yang mudah untuk dilupaka , terlebih Varo menuntut sebuah jawaban yang membuatnya mengklaim bahwa pria itu benar-benar sudah tidak waras.
Nafasnya tersengal-sengal, dengan bantuan dirinya sendiri, Laras menghirup oksigen secara rakus, menghembuskan ya secara perlahan kemudian menatap dirinya pada pantulan kaca, ingatannya merambas mengingat kembali kejadian itu.