Tawa puas mengudara, menjadikan suasana yang awalnya tegang berganti menjadi penuh emosi yang tertahan. Dengan kedua tangan yang terkepal kuat, Varo berusaha menahan emosinya disana, terlebih melihat sang ayah yang tampak pasrah setelah menandatangani sesuatu yang tidak diinginkannya. Membuat perusahaan yang tersisa satu-satunya milik mereka menghilang dalam sekejap. Otaknya berputar ke masa lalu, dimana sang ayah atau kakek Varo memberinya nasehat untuk meneruskan perusahaan yang sudah ia rintis sejak dulu dengan susah payah untuk kembali diturunkan pada Varo. Akan tetapi, dengan liciknya dunia yang penuh tipu muslihat, tanpa mengetahui bahwa orang yang dekat dengannya selama ini adalah ular berbisa yang dengan sekejap mata, semuanya dihisap habis.