Merasakan beberapa getaran pada tas kecil yang bergelantungan pada satu sisi bahunya, Laras menghentikan langkahnya yang tengah menenteng sebuah kantong plastik berukuran sedang hasil dari belanjaannya yang baru seperempat bersama Verga. Pria itu masih sibuk menurunkan beberapa barang yang berbalut plastik lebih besar dari dalam bagasi mobilnya. Membuat Laras mendongak untuk menemukan presensi Verga yang perlahan menyembulkan kepalanya di balik mobil.
"Vee, ayo bermain batu gunting kertas, yang kalah akan membawa semua barang masuk kedalam tanpa bantuan siapapun."
Seolah mendapatkan penawaran bagus yang membuatnya tergiur, Verga melupakan sejenak beberapa belanjaannya yang tergeletak begitu saja dibawah tanah yang beralaskan rumput. Menghampiri Laras seraya melempar tatapan meremehkan. Berpikir bahwa jika ia menang, ia bisa menjahili Laras.