Sepanjang perjalanan menuju toserba, kedua manusia itu tak berhenti melemparkan umpatan satu sama lain. Yang awalnya berniat menjahili malah berakhir saling mengatai, tak jarang Laras mendaratkan beberapa jitakan atau cubitan pada Verga. Membuat pria itu harus menahan rasa kesalnya agar tidak mengurangi fokus pada kemudinya.
Perlahan tapi pasti, secarik senyuman terbit di sela-sela perdebatannya dengan Laras, merasakan ada hal lain, sesuatu lama yang perlahan kembali menempati gadis itu. Entah Laras sadar atau tidak, tapi perubahan itu membuat Verga tak bisa menahan dirinya untuk kembali tersenyum hangat tanpa paksaan lagi. Namun, di sisi lain ia masih kebingungan, hal apa yang membuat Laras seperti itu? Apa mungkin diskusinya dengan Varo membawa dampak baru bagi gadis itu?