Sebuah senyum miring terukir dari bibir Andi, menciptakan suasana yang dingin bagi keduanya. Dengan bermodalkan kaos pendek bertuliskan 'tahanan', pria itu bisa menghirup udara dengan sedikit lebih bebas dari sebelumnya berkat Angel yang tiba-tiba datang untuk menemuinya, mengajaknya untuk berbicara empat mata.
"Kau tidak ingin bertemu dengan sahabat kesayanganmu lebih dulu? Kenapa repot-repot untuk menemui ku?" Pertanyaan itu mengudara dari bibirnya, dengan senyuman miring yang belum luntur sama sekali.
"Aku menemui mu bukan untuk membahas Nayla. Aku ingin membahas dirimu dan Varo, dan kuharap kau bisa menjawabnya dengan jujur."
Mengangkat sebelah alis dengan raut wajah penuh tanda tanya Andi lakukan. Jujur saja ia tidak mengerti, perihal apa yang ingin diketahui gadis itu darinya dan Varo?
