Ketimbang menghadapi hari yang menyenangkan, Laras lebih banyak melewati hari yang buruk dan mengerikan, membuatnya tak berhenti ingin mengumpat kasar pada nasib, meski selalu disadarkan berkali-kali oleh hati kecilnya sendiri, menganggap bahwa takdir tidak pernah mengkhianati manusia, dia akan selalu melekat dan membawa sesuatu yang bahagia diakhir, meski Laras sendiri tidak yakin dengan hal itu.
Well, mungkin bagi sebagian orang ini bukan masalah besar, namun bagi Laras ini menyebalkan. Pagi ini, listrik kost itu mati secara bersamaan, membuat beberapa penumpang kost itu ikut komplain, begitupun dengan Laras.
Ponsel, laptop hingga air tidak bisa digunakan, sial! Laras harus menghadap dosen hari ini, mengumpulkan lima tahap terakhir dari tugas dari dosen killer itu, beruntung ia bisa bangun sedikit lebih cepat, ia bisa berangkat ke kampus dan bisa mengisi daya ponselnya.