"Ingin pulang bersamaku?" Laras menolehkan kepalanya sejenak, berfikir sembari merapikan baju kerja yang sudah dilipat agar dimasukkan kedalam loker. Membiarkan atensi Andi mengarah penuh kepadanya sembari menyandarkan tubuh diujung loker.
"Tidak usah, nanti gajiku dipotong sebagai ongkos." Tertawa pelan sembari menghampiri gadis itu, menutup pintu loker Laras dengan cepat sembari mendaratkan satu tangannya bersandar pada permukaan pintu mengungkung Laras.
"Kenapa kau selalu berpikiran negatif terhadapku? Aku selalu berusaha menunjukkan sisi terbaik versi ku, tapi kau tidak pernah mempercayainya. Sepertinya otakmu perlu dibersihkan." Menatap Andi dengan kepala mendongak dan tubuh yang bersandar pada loker, pasalnya tubuh Andi menjulang tinggi tidak jauh beda dengan Verga, sedangkan Varo masih berada sedikit dibawah mereka.