"Berhenti memandangi pria itu, aku mengajakmu kesini untuk menjalankan aksimu. Jangan bertingkah bodoh lagi, nay!" Mencebikkan bibirnya kesal seraya melempar tatapan sebal pada Angel yang harus menghentikan pemandangan indah yang baru saja ia lihat, seorang lelaki tampan yang duduk di meja empat belas, seorang diri. Dia wanita normal, membutuhkan sebuah hubungan seperti kebanyakan wanita lainnya, membangun komitmen dan hubungan serius tidak seperti sebelumnya lagi, mungkin saja pasalnya ia selalu menghianati perkataannya sendiri.
"Kau menyebalkan sekali. Lagipula gadis bodoh itu belum terlihat." Melipat tangannya didada mengundang rotasi mata dari Angel. Jika bukan karena memiliki tujuan yang sama dengan Nayla, Angel tidak sudi merepotkan dirinya sendiri untuk seorang teman menyebalkan seperti Nayla. Membuang-buang waktu saja.
