Dengan langkah tergesa dan nafas yang memburu tidak beraturan, Verga melangkah dengan cepat menyusuri koridor kampus, mencari keberadaan seorang pemuda yang telah membuat darahnya mendidih dan emosinya yang sudah menuntut untuk dikeluarkan saat itu juga. Ini sebenarnya bukan masalah mengenai foto itu, tetapi reaksi Laras yang membuat amarahnya membuncah, sebelum mengenal Varo, Laras sama sekali tidak pernah menangis sesegukan dihadapannya hanya karena seorang pria, dan hari ini kembali lagi, disaat Varo meninggalkan Laras selama setahun dan itu cukup membuat Verga geram dengan Varo, itu sudah menjadi alasan yang kuat kenapa ia semarah ini, dan tentu Verga tidak akan tinggal diam.
Langkahnya berhenti tepat didepan kelas yang ia yakini itu kelas Varo, namun atensinya tak menemukan keberadaan Varo disana, sampai pada ia melihat Angel dari kejauhan yang tengah berjalan kearahnya, dengan langkah cepat ia menghampiri Angel dan mencengkram tangannya dengan kuat.