Satu hari setelah menjadi seorang suami, Revan tetap bangun tidur seperti biasanya. Hanya saja yang berbeda kali ini adalah statusnya dan tempat tinggalnya saat ini, ia sudah tidak lagi tinggal di rumah orang tuanya melainkan tinggal di rumah pribadinya bersama sang istri.
Semalam Revan nekad tidur di kamar sebelah, walaupun sang istri ngomel-ngomel karena mereka harus tidur terpisah, tapi mau bagaimana lagi Revan belum siap kalau harus tidur bersama. Untung saja sang istri menerima, sampai dirinya benar-benar siap dan tidak ada lagi paksaan di antara mereka berdua.
CEKLEKK!!!
"Sayang?" panggil Ratu setelah membuka pintu kamar yang ditempati oleh suaminya semalam.
"Ada apa?" tanya Revan yang sudah bersiap dengan pakaian kerjanya, sambil membenarkan tatanan rambutnya di depan meja rias.
"Kamu mau aku masakin apa? Nanti kita berangkatnya bareng saja, ya?" pinta Ratu membuat Revan mengerutkan keningnya, pasalnya mereka berdua berbeda tujuan dan berbeda arah.