Revan sudah dalam perjalanan menuju ke sekolahannya si nenek lampir, setelah dirinya mengantarkan sekretarisnya kembali ke kantor. Walaupun ia sendiri tidak yakin kalau wanita yang berstatus sebagai tunangannya tersebut, bakalan mau bicara padanya karena terakhir kali mereka telepon saja wanita itu tengah merajuk.
"Pak, boleh saya bertanya sesuatu?" pinta Revan.
"Mau bertanya apa, Bos?" sahutnya.
"Kalau seandainya istri anda sedang marah, apa yang anda lakukan untuk membuatnya tidak marah lagi terhadap anda?" tanya Revan membuat sang sopir terkekeh.
"Non Ratu lagi marah ya sama, Den Revan? Makanya aden bertanya seperti itu?" tebaknya membuat Revan menganggukkan kepalanya.