"Tolong jangan bertanya hal yang tidak jelas, sekarang aku minta kamu keluar dari kamarku!" Revan mendorong si nenek lampir untuk keluar dari kamarnya.
"Ish aku tidak akan pernah pergi, sebelum kamu menjawab pertanyaanku? kamu makan di mana? Aku sudah susah payah masak buat kamu, tapi kamu malah enak-enakan makan di luar? Kamu tidak menghargai masakan aku sedikit pun tahu enggak, kamu itu jahat, Mas."
Revan seketika menatap jijik mendengar ending dari perkataannya Ratu, baru kali ini ada yang memanggilnya dengan sebutan seperti itu.
"Semakin malam kamu semakin ngaco, ayolah aku ingin istirahat kamu keluar dari sini dong?" suruh Revan.
"Untuk apa aku keluar dari kamar kamu? Toh nantinya kamar ini juga akan menjadi milikku, tidak lama lagi kita akan menikah sayang, jadi kita harus berbagi kamar mulai dari jauh-jauh hari. Pokoknya aku tidak mau keluar dari kamar kamu," tolak Ratu membuat Revan mendengus kesal.