Revan benar-benar seperti orang kelaparan yang tidak makan selama berhari-hari, terbukti begitu dirinya sampai di rumah ia langsung mencari makanan yang ada di tempat penghangat makanan.
"Aden? Mau makan apa biar saya bikinkan yang baru?" tawar bibi.
"Tidak perlu, saya mau makan yang ada saja," tolak Revan.
"Ya sudah kalau begitu, nanti kalau butuh apa-apa langsung panggil saya saja. Kalau begitu saya pamit ke halaman belakang dulu," pamit bibi.
Revan menikmati nasi hanya dengan telur goreng biasa, rasanya sudah sangat nikmat mengalahkan makanan di restoran mewah. Untung saja mereka tidak menginap di sana, bisa habis Revan kalau tidak makan nasi sama sekali.
"Revan? Kamu sudah pulang ternyata, kenapa tidak ganti baju dulu? Baru setelah itu makan?" tegur Jessica begitu menuruni tangga, melihat putranya sedang lahap menyantap makanannya.
"Tidak sempat, aku lapar." Revan menjawab tanpa menengok ke arah mamanya.