Ratu benar-benar dibuat risih dengan teman-temannya, yang tidak kunjung pergi malah cari-cari kesempatan mepet suaminya. Walaupun Revan terlihat tidak begitu merespon, tetapi tetap saja dirinya tidak suka ada wanita lain yang mendekati lelakinya.
"Kamu yang waktu itu hampir nabrak kita di dekat sekolahan, kan? Kamu juga yang aku waktu itu datang ke sekolahan kita?" tebak Naila begitu sudah mengingat semuanya.
"Iya."
Revan ingin sekali cepat-cepat pulang ke rumah, karena dirinya merasa tidak nyaman berada di antara orang-orang asing. Tapi teman-temannya Ratu dari tadi ngajak ngobrol terus, membuatnya tak enak kalau tiba-tiba memutuskan untuk pulang.
"Nama kamu siapa? Kita belum kenalan, kan? Nama aku, Naila."
"Nama aku, Andin."
Ke duanya secara bersamaan menyodorkan tangannya hendak berjabat tangan dengan Revan, membuat Revan mengalah nafasnya kemudian menjabat tangan satu persatu.
"Revan."