Tiffany kini sedang duduk bersanding dengan lelakinya yang baru sampai di apartemen, Reyno meminta dibuatkan makanan terlebih dahulu, sebelum mereka mengobati ke arah yang lebih serius. Pasalnya saat dirinya berangkat ke Jerman, hanya makan sedikit itu pun selalu tidak habis karena sudah sangat merindukan wanitanya, hingga membuatnya tidak nafsu untuk makan.
"Kamu lahap sekali makannya? Seperti tidak makan berhari-hari saja," heran Tiffany setelah menyajikan makanan langsung dilahap oleh Reyno.
"Hehe tidak tahu kenapa aku selalu menyukai masakan buatan kamu, jadi jangan heran kalau aku makan bisa habis banyak asalkan itu buatan dari tangan kamu," ujar Reyno setelah menelan makanannya.
"Hilih lebay, biasanya masakan dari wanita lain juga kamu makan, iya kan?" sindir Tiffany.
"Hehe itu kan hanya dalam keadaan terdesak aja, lagi pula sayang kalau makanannya itu tidak dihabiskan," elak Reyno.
"Ya sudah cepat habiskan, oya kamu di sini menginap di mana?" tanya Tiffany.