Begitu mereka berdua sudah sampai di Jakarta, Milen dengan sengaja meminta Revan untuk mengantarkannya pulang karena tidak mau naik taksi sendirian. Sedangkan Revan mau tidak mau mengiyakan permintaan, dari salah satu penanam saham di perusahaannya tersebut.
"Terima kasih, sudah mau mengantarkan saya pulang. Maaf sudah merepotkan," ujar Milen yang duduk di sebelahnya Revan.
"Iya sama-sama."
"Kamu tidak mau mampir sekalian ke rumahku?" tawar Milen.
"Tidak, aku langsung pulang saja nanti," tolak Revan membuat Milen mendengus kesal.
"Yakin tidak mau mampir? Aku akan membuatkan kopi dan juga makanan untuk kamu," tawar Milen lagi.
"Tidak, terima kasih. Istriku sudah menunggu di rumah," tolak Revan lagi.
"Zaman sekarang masih ada laki-laki yang mau menikah muda, itu jarang loh. Aku kagum sekali sama kamu, karena mau mengambil keputusan untuk menikah muda di saat karir kamu sedang bagus-bagusnya," puji Milen.