Jessica mengintrogasi supirnya, yang tidak berani angkat bicara walaupun sudah di desak oleh nyonya besar. Ia jadi bingung sendiri harus memihak yang mana, walaupun ia bekerja untuk majikannya yang laki-laki tapi tetap saja majikannya yang perempuan juga mempunyai hak atasnya.
"Saya tanya sama kamu sekali lagi, suami saya pergi ke bandara sama siapa? Kamu jangan coba-coba untuk melindunginya, karena walaupun kamu menutup-nutupinya saya akan dengan mudah melacaknya tanpa bantuan dari kamu," ketus Jessica karena sang supir masih merapatkan bibirnya.
"Maaf nyonya, bukannya saya tidak ingin mengatakannya, tapi saya juga sudah berjanji pada tuan kalau saya tidak akan mengatakan apapun dan kepada siapa pun," ujar sang supir dengan menundukkan kepalanya.
"Baiklah kalau itu mau kamu, sekarang kamu kembali bekerja dan seperti yang saya katakan, saya bisa mencari tahu aja sendiri." Jessica pergi keluar seorang diri tanpa ada sopir yang menemaninya.
