Chereads / Rindu dalam Diam / Chapter 22 - Ramadhan

Chapter 22 - Ramadhan

Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Ramadhan buatku adalah hal yang penuh dengan kenangan. Aku menjadi jomblo tanpa ada pendamping hidup. Aku mulai merasa ketakutan dalam menjalani hidupku karena sahur sendirian. Sahur sendirian adalah hal yang membuat aku haruas berfikir keras dan ingin bisa mengatasi masalah itu dengan baik. Solusi yang bisa aku lakukan adalah mencari sahabat yang bisa aku tumpangi sehingga aku menjadi tetap merasa tidak hidup sendirian. Aku memiliki adik dan keponakan yang banyak, namun lokasi rumah adikku ini cukuplah jauh. Aku mencoba mencari solusi sederhana yaitu pada hari pertama dan kedua Ramadhan, aku ada teman dan jika pun harus sahur sendirian, maka tidak akan ada masalah jika itu adalah hari ketiga dan seterusnya. Ternyata aku pernah begitu manja dengan situasi ketika Ramadhan masih memiliki suami. Aku pernah menjadi Ratu dalam rumah tanggaku sehingga saat Sahur pun, aku sangat mengandalkan suamiku. Suami yang pintar memasak, suami yang tahu bahwa istrinya tidaklah bisa memasak. Setelah aku bisa menjalani Ramadhan dengan baik, maka harus mencari dana yang cukuplah besar untuk menyambut hari Raya Idul Fitri. Aku berusaha mencari tambahan income dengan mencari proyek proyek baru. Dan sedikit banyaknya , usaha aku berhasil walaupun dana yang aku butuhkan tidak bisa langsung cair dalam waktu yang cepat. Sebagai seorang wanita karir, maka harus terus berjuang mencari rezeki yang halal dan berkah. Akhirnya, aku mencoba untuk memaknai Ramadhan untuk membuat Sahur On the Road. Aku mencari donatur dan meminta kepada sahabatku, Melati untuk membuatkan nasi kotak. Hasil wawancara dengan gelandangan, anak anak yang menjadi pengamen membuat aku bersyukur bahwa aku masihlah lebih baik daripada mereka. Aku masih harus berdiri tegar dan jangan menjadi manusia yang rapuh. Aku harus memaknai dengan makna yang dalam bahwa Alloh pasti punya rencana yang indah, mengapa aku menjadi seorang wanita yang ditinggal oleh suami. Apakah aku selama ini kurang bersyukur ketika memiliki suami? sepertinya Yang Maha Kuasa sedang menguji aku dalam rasa dingin yang panjang dan ditengah kondisi itu, masih banyak sekali orang orang yang tidak memiliki kontrakan, dan mereka tidak pernah mengeluh dengan kondisi hidup mereka. Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzdzibaan. Maka nikmat Tuhan kamu yang mana lagikah yang kamu dustakan? Sungguh, aku harus mengayuhkan langkahku untuk berlari PadaMu , ya Robb

..aku datang menuju Mu.