Tenaga dari Pangeran Ansell dan juga Joshe mulai terkuras. Bagaimana tidak, mereka berlari ke sana kemari, dan menunggu Chylene untuk memberikan serangan terakhirnya. Akan tetapi, Chylene sangat perhitungan. Gadis itu masih kesusahan membuat balok tanah yang bisa mencapai dada Sang Beruang.
"Cepatlah, Chylene! Aku tidak tahu apakah aku masih bisa bertahan atau tidak!" teriak Pangeran Ansell kepada Chylene.
Chylene pun menghembuskan napas napasnya, lalu ia pun mencoba untuk fokus, membuat pijakan-pijakan yang tertata hingga mencapai dada Sang Beruang.
Sayangnya...
SRAGGG!!!!
Secepat kilat, tangan Sang Beruang pun menggoyahkan tanah di depannya. Dan... seketika semuanya pun hancur. Semudah itu.
Chylene pun melemah. "Bagaimana ini? Aku tak bisa menciptakan sebuah pijak tanah!"
"Tidak usah menggunakan pijakan tanah!!! Langsung saja!"
