Azura sedang berdiri di dalam kamar. Dia menenangkan putranya yang sejak tadi tidak berhenti menangis. Perasaan Azura berkutat pada seseorang, karena saat ini dia seperti sedang merindukan sosok yang dimaksudnya. Tak ada pilihan, Azura sudah terbawa nafsu dan dia ingin menanyakan sesuatu itu pada sang raja yang berstatus sebagai suaminya itu.
Azura menunggu di dekat singgasana. Dia menghampiri raja yang tengah bertugas mengatur beberapa pelayan untuk menyiapkan makan malam mereka. Sejauh ini, raja Ansell bukan tidak peduli, tetapi beliau sedang mengatur beberapa tugas dan juga menyiapkanu hal-hal kecil bersama para pelayan, sehingga aktivitasnya disibukkan oleh hal-hal seperti itu, membuat keberadaan Azura terabaikan.
"Raja?" panggil Azura. Dia menghela napas dan menatap nyalang ke arah raja Ansell, yang tak lain adalah suaminya sendiri.
"Iya? Ada apa permaisuri? Apa yang ingin kau bicarakan? Sepertinya sejak tadi aku melihatmu di sana."