Azura tak pernah membayangkan hal ini akan terjadi kepadanya lagi. Sebuah tatapan yang tulus berasal dari Raja Ansell. Ia mempertanyakan dalam hatinya. Apakah benar Sang Raja mencintainya, bukan Nona Faquella?
Azura masih bersikeras kepada Raja Ansell kalau dia tak mau ikut pergi bersamanya ke Kerajaan Arthus. Ia menganggap sama. Semuanya akan sia-sia. Hatinya akn sakit melihat Sang Raja bersama dengan Nona Faquella.
Ternyata, tanpa diduga olehnya Raja Ansell justru memalingkan wajahnya. Menghembuskan napas berat. "Apa yang membuatmu begitu sulit, Azura?"
"Kau di sini seorang diri. Aku tak ada di sampingmu. Apakah kau tak mengerti itu?"
Mata keropos Raja Ansell memandang tepat ke arahnya.
Azura menghembuskan napas panjangnya. Ia menolak sakit hati.
"Semua ini tak bisa dibuat semampumu, Raja."
Raja Ansell bertanya sekali lagi. Penuh dengan pengharapan kalau Azura akan mengubah keinginannya. "Kau yakin?"
"Aku yakin. Seratus persen."