Azura menitikkan air matanya. Ia sungguh menangis. Dengan sangat keras.
Gadis itu sungguh menyesal atas apa yang terjadi.
"Maafkan aku ..."
Azura hanya ingin hidup dengan bahagia. Ia hanya ingin lepas dari semua masalah.
Namun, kenapa untuk lepas dari masalah juga sangat susah? Kenapa di mana-mana setiap manusia mendesaknya untuk menjadi apa yang mereka inginkan?
Azura sungguh sudah muak jika dia harus kembali ke Kerajaan Arthus dan melihat Nona Faquella yang makin hari merasakan kasih sayang dari Sang Raja.
"Aku tidak bisa melakukannya. Jika perjalanan ini dilanjutkan, makin banyak orang yang akan terluka. Karena kita juga harus menggunakan sihir Joshe di depan sana. Sedangkan Joshe sekarang sudah sakit parah ..."
"Azura ... Kendalikan dirimu. Jangan menganggap kau sebagai penghambat perjalanan ini. Kami di sini untuk menjemputmu." kata Eden kepada Azura.
"Bagaimana mungkin aku bisa egois?"
"AZURA!! TENANGLAH!"
